Pengertian boraks dan formalin dan Ciri-cirinya
Pengertian borak dan formalin
1. Formalin
Formalin
adalah bahan kimia yang berupa cairan dalam suhu ruang, tidak
berwarna,bau sangat menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol.
Formalin digunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet
jaringan, dan digunakan di industri tekstil dan kayu lapis. Di
dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air,
sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan methanol hingga 15 persen.Formalin
tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet makanan karena jika
digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia bisa menyebabkan
tenggorokan terasa panas dan menyebabkan kangker yang pada akhirnya akan
mempengaruhi organ tubuh lainnya.
2. Boraks
Boraks
berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan srebuk kristal
lunak yang mengandung unsur boron, berwarna putih, tidak berbau, mudah
larut dalam air, tidak larut dalam alkohol, PH: 9, 5. Boraks banyak
digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri keras,
gelas, pengawet kayu, anti septik kayu, keramik dan pengontrol kecoa.
Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar
nasi, krupuk gendar, atau krupuk puli yang secara tradisional di jawa
disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu boraks digunakan untuk
industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat,
bakso bahkan dalam pembuatan kecap.
A. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin
1. Mie Basah : tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama
2. Tahu : teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak dalam waktu lama
3. Ikan : insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak berbau khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat
4. Bakso : tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar
5. Daging Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat
B. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Boraks
1. Mie Basah : tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus
2. Bakso : tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan
3. Lontong : rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam
4. Kerupuk : teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah
C. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow
1. Memiliki warna mencolok cerah, mengkilap, warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal), ada sedikit rasa pahit jika ditelan dan memunculkan sedikit rasa gatal di tenggorokan saat mengonsumsinya.
1. Mie Basah : tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama
2. Tahu : teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak dalam waktu lama
3. Ikan : insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak berbau khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat
4. Bakso : tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar
5. Daging Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat
B. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Boraks
1. Mie Basah : tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus
2. Bakso : tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan
3. Lontong : rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam
4. Kerupuk : teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah
C. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow
1. Memiliki warna mencolok cerah, mengkilap, warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal), ada sedikit rasa pahit jika ditelan dan memunculkan sedikit rasa gatal di tenggorokan saat mengonsumsinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar